Pages

Download Tabula Rasa Free Audio Books

Present Books During Tabula Rasa

Original Title: Tabula Rasa
ISBN: 9797327140 (ISBN13: 9789797327149)
Edition Language: Indonesian
Literary Awards: Sayembara Menulis Novel Dewan Kesenian Jakarta for Juara III (2003)
Download Tabula Rasa  Free Audio Books
Tabula Rasa Paperback | Pages: 185 pages
Rating: 3.2 | 451 Users | 93 Reviews

Be Specific About Of Books Tabula Rasa

Title:Tabula Rasa
Author:Ratih Kumala
Book Format:Paperback
Book Edition:I
Pages:Pages: 185 pages
Published:2004 by Grasindo
Categories:Asian Literature. Indonesian Literature. Novels. Fiction. Romance

Rendition Concering Books Tabula Rasa

Cinta tak selamanya harus memiliki. Begitu pula cinta Galih dan Raras. Dalamnya cinta Galih pada Krasnaya, gadis Rusia yang telah begitu memikatnya, membuat Galih sulit untuk jatuh cinta lagi. Bahkan kematian Krasnaya tak bisa mengubur cintanya pada gadis itu sampai kemudian dia bertemu Raras. Tetapi cintanya pada Raras bertepuk sebelah tangan. Raras ternyata tidak bisa menerima cinta Galih, ayah dari janin yang pernah dikandungnya. Cinta Raras hanya untuk Violet, sahabat wanitanya yang meninggal dunia akibat overdosis. Kisah cinta yang kompleks dan mengharukan dikemas menjadi cerita yang menarik.

Rating Of Books Tabula Rasa
Ratings: 3.2 From 451 Users | 93 Reviews

Criticism Of Books Tabula Rasa
9 - 2018Hmm... Walau buku ini menang dalam sayembara novel tahun 2003, saya merasa kurang menyukai buku ini. Entahlah, saya gak bisa menikmati benar cerita cinta Galih - Krasnaya - Raras. Isu LGBT di dalamnya juga sebenarnya menarik, tapi hanya sampai di sana saja. Pergolakan rasa cinta Galih pada Krasnaya begitu juga dengan Raras dan Violet. Kayak cerita yang dipaksa disambungkan sih.

Jadi begini, karya2 Ratih Kumala yg telah kubaca sebelumnya adalah karya yang sudah "jadi", seperti Kronik Betawi yang riuh tapi real atau Gadis Kretek yang feminis tapi nostalgik. Ada kesederhanaan tema dalam keduanya, namun tergarap dengan sangat apik. Maka rada gak pas rasanya membaca novel Tabula Rasa ini. Rasa Ratih Kumalanya ada, tapi masih terasa kasar, kurang finesse, dan mau baaanyak hal dijejalkan dalam satu wadah pendek tak sampai 200 halaman ini, namun lalu semuanya jadi mengkal dan

Buku ini sebenarnya tipis, hanya 184 halaman. Tapi, jujur saja, saya lelah membacanya. Saya lelah dengan karakter-karakternya, saya lelah dengan perpindahan pov yang seenaknya, saya lelah dengan kengototan penulis untuk memberi tahu segala hal pada pembaca sampai saya berkali kali ngedumel; saya ga bodoh bodoh amat, mbak penulis... Pokoknya saya lelah

I love Eka Kurniawan's work and I have to admit that the first time I took this book I kind of expected that Ratih Kumala would give me the same unique experience of reading. Well, apparently I don't feel much satisfied after finishing this one. I find Tabula Rasa rather boring. The story is well-written actually, even though there are many parts that could've been much deeper. For me, the major weakness in this book is it is difficult to get to the characters' situation and emotional state;

saya suka! romantis, penuh perasaan, cerita yang mendalam, rumit, dan menarik. saya seperti dihadapkan pada potongan-potongan puzzle yang berantakan, seperti fragmen film. tapi di situlah letak keindahan novel ini. kata-kata yang mendalam berhasil membuat saya terkesima. ternyata ketika seorang laki-laku dan perempuan bertemu kemudian memutuskan untuk jatuh cinta, keduanya juga harus menerima kisah cinta masa lalu di antara mereka.

Membaca buku ini seperti saat saya "window shopping" dan melihat barang cakep yang ingin saya beli, tapi nggak kesampaian karena nggak sanggup beli hahahaha.... Selain itu, membaca kisah yang ada disini seperti melihat kilatan banyak hal yang berlalu cepat di depan mata --sebelum saya sempat menelaahnya. Sehingga sulit menangkap inti kisah ini. Bagian awal bersetting di Moskow itu cukup memikat, namun terlalu singkat tanpa saya sempat menelaahnya. Saya tidak keberatan dengan banyaknya loncatan

Kisah yang cukup unik dan menarik dengan cara bercerita serta pilihan bahasanya. Tidak heran kalau novel ini ternyata pernah terpilih sebagai pemenang sayembara novel.Hal yang cukup mengganggu hanyalah tentang gaya hidup yang cukup bebas namun juga pertentangan dengan sisi agamis dalam diri sang tokoh, dimana ia juga merupakan pengikut kaum Nabi Luth.Inti cerita adalah tentang kebebasan, keberanian serta kejujuran. Kebebasan jiwa dan kebebasan memilih jalan hidup sesuai dengan apa yang dirasakan

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.